Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 Desember 2011

TEKNOLOGI INFORMASI+BIOTEKNOLOGI= BIOINFORMATIKA….????



Tidak dapat disangkal lagi, bahwa di jaman yang telah modern seperti sekarang ini Teknologi Informasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai aspek dalam kehidupan, sekarang ini sangat membutuhkan Teknologi Informasi (TI). Berbagai produk dan jasa dalam bidang TI mulai dari komputer pribadi, Internet, handphone, dsb sudah dinikmati oleh asyarakat luas. Perkembangan Teknologi Informatika memberikan pengaruh terhadap pola pikir manusia, dengan adanya perkembangan teknologi maka pola pikir manusia semakin berkembang untuk menciptakan berbagai produk yang semakin membawa kemajuan. Salah satu hasil dari perkembangan TI adalah terciptanya bioteknologi modern dibidang replikasi DNA. Bioteknologi modern ditandai dengan kemampuan manusia untuk memanipulasi kode genetic DNA. Berkat kontribusi TI melalui perangkat komputasinya (perangkat keras maupun lunak). Aplikasi TI dalam bidang biologi/life sciences yang melahirkan bidang Bioinformatika akan menjadi semakin penting di masa depan, tidak hanya mengakselerasi kemajuan bioteknologi namun juga menjembatani dua bidang yaitu TI dan bioteknologi.
Salah satu bioinformatika yang digunakan dalam bidang budidaya perairan adalah teknologi rekayasa genetika. Dalam teknologi rekayasa genetika, adanya peran teknologi informatika (TI) sangat penting. Data yang dihasilkan dari rekayasa genetika (dalam hal ini cloning cDNA) diinput kedalam computer untuk dapat diproses menjadi sebuah data atau kode etik DNA yang dapat dibaca atau dimengerti oleh manusia. Selain untuk menunjang input data, dalam rekayasa DNA, TI sangat berperan baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak.
Jurnal “KLONING cDNA HORMON PERTUMBUHAN DARI IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)” membahas tentang kloning cDNA hormone pertumbuhan pada ikan Gurame. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh sekuens DNA komplemen hormone pertumbuhan sebagai langkah awal dalam rangka pengembangan teknologi rekaya genetika pada ikan gurami. Penelitian tersebut menggunakan kelenjar hipofisa pada ikan gurame sebagai bahan baku untuk ekstrasi RNA.
Materi selengkapnya dapat didownload di sini…..http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3208183190.pdf
Semoga Bermanfaat….////   ^_^

Kamis, 15 Desember 2011

resume jurnal l“PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) “

Berdasarkan jurnal PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya ialah: bahwa penulis tidak mencantumkan secara lengkap tempat dimana dilakukannya penelitian pada judul jurnal, penulis hanya menuliskan pada judul jurnal bahwa penelitian dilakukan diwilayah kali Surabaya dan tidak menyebutkan letak tempat secara lengkap pada jurnal yang berjudul“PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) “
Jurnal “PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) “ membahas bagaimana SIG sangat berperan dalam mengetahui perubahan yang terjadi di wilayah kali Surabaya. Melalui SIG dapat ditemukan gambaran atau pemetaan pada daerah kali Surabaya berdasarkan data yang telah diambil dari tahun ke tahun.
SIG atau Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh merupan suatu terobosan baru yang dapat membantu dalam mempermudah menggambarkan suatu lokasi pada daerah tertentu. Penginderaan jauh sangat perlu dilakukan mengingat suatu daerah tidak mengalami kondisi yang permanen, artinya daerah tersebut dapat mengalami perubahan akibat suatu factor tertentu baik yang disebabkan oleh alam maupun akibat aktivitas manusia. Jurnal “PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) “ juga membahas bahwa degredasi kualitas lingkungan yang terjadi secara terus menerus  dapat mengakibatkan perubahan tata letak dan perubahan penggunaan lahan pada daerah tersebut.
Melalui jurnal ini, penulis mengatakan bahwa peningkatan berbagai aktivitas di wilayah Kali Surabaya yang tidak memperhatikan penataan wilayah akan mengakibatkan dampak negatif berupa menurunnya kualitas air sungai. Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa Perubahan penggunaan lahan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang dapat memberi pengaruh positif maupun negatif, terutama pengaruh terhadap limpasan permukaan, erosi dan pencemaran. Dalam jurnal ini, penginderaan jauh bertujuan untuk menganalisis seberapa jauh dampak yang ditimbulkan oleh perubahan penggunaan lahan di sekitar Kali Surabaya terhadap tingkat pencemaran yang terjadi.
Berdasarkan data hasil pemantauan dalam jurnal tersebut mengenai beberapa factor kualitas air seperti BOD, COD dan TSS dari beberapa tahun sebelumnya, ternyata terjadi perubahan penggunaan lahan pada daerah kali Surabaya. Hasil analisis menentukan terjadinya perubahan lahan di wilayah Kali Surabaya yakni sawah berkurang sebesar 53.701.225,48 m2 (5,72%), perkampungan bertambah sebesar 117.426.679,73 m2 (23,31%), tegalan bertambah 835.352,40 m2 (0,54%) dan industri bertambah 1.312.696,62 m2 (36,67%).